Berita dan MasyarakatFilsafat

Buddhisme Zen dan filosofinya

Buddhisme Zen adalah ajaran timur yang mengajarkan pencapaian pencerahan. Jika kita melihat lebih jauh ke arah ini, maka itu adalah cara hidup dan berada di luar rasional. Tujuan latihan ini cukup luas: ini adalah kebangkitan spiritual, dan pengungkapan esensi yang mutlak, dan pemahaman diri sendiri.

Yang pertama di garis Zen adalah Buddha Shakyamuni. Di belakangnya adalah Mahakashyapa, kepada siapa Sang Buddha menyampaikan keadaan kebangkitan yang khusus, dan ini terjadi tanpa bantuan kata-kata (ini adalah dasar dari tradisi Zen transmisi langsung doktrin "dari hati ke hati").

Ajarannya dimulai di China pada abad kelima Masehi. Dia membawa biksu Buddha Bodhidharma. Kemudian, ia menjadi patriark pertama Ch'an di China. Badhidharma adalah pendiri Biara Shaolin yang terkenal. Di zaman kita ini dianggap tempat lahirnya Buddhisme Ch'an (Cina).

Para pengikut Bodhirharma adalah lima leluhur. Kemudian ajaran tersebut dibagi menjadi sekolah sebelah selatan dan yang utara. Selatan, pada gilirannya, terbagi menjadi lima sekolah Zen (di zaman kita ada dua: Linji dan Tsaodong.

Buddhisme Zen sampai di Eropa pada pertengahan abad ke-19, namun kenalan pertama orang Barat dengan ajaran tersebut terjadi pada tahun 1913, baru saja buku "Samurai Religion" diterbitkan, namun tidak populer. Dia tertarik pada lingkaran spesialis yang sempit. Filosofi Buddhisme Zen mulai mendapat kekaguman setelah terbitnya buku oleh Suzuki DT, ini menjadi daya tarik bagi pertumbuhan popularitas Zen. Watts adalah penulis Barat pertama yang menulis tentang ajarannya. Buku pertamanya disebut The Spirit of Zen. Pada akhir tahun 50-an mulai muncul banyak literatur tentang topik ini. Mereka adalah orang Budha Zen Eropa dan Amerika yang menggambarkan pengalaman mereka tentang perendaman dalam meditasi dan pemahaman tentang kebenaran. Dalam buku-buku ini, pembaca Eropa diberi tahu semuanya dengan bahasa yang mudah diakses, istilah yang jelas digunakan. Aspek praktis dan teoretis pengajaran dijelaskan.

Jalur transmisi di Zen harus terus menerus, terbentuk langsung dari guru kepada siswa. Hal ini menjamin kestabilan proses pembelajaran. Guru tidak menerima teks dan diskusi tertulis ("Kebenaran tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata").

Diketahui bahwa praktisi adalah orang yang tenang dan seimbang. Kelas Zen berkontribusi pada pengembangan kemampuan intelektual yang lebih baik. Meditasi adalah dasar latihan. Perlu dicatat bahwa dalam proses pendidikan, penyakit dicegah, dan masalah kesehatan juga diperhatikan. Seorang siswa dapat dengan mudah mengatasi stres. Kesadaran menjadi jelas, pikirannya dalam dan tajam. Konsentrasi perhatian meningkat berkali-kali. Membantu Anda dengan cepat dan percaya diri membuat keputusan. Kemampuan ekstrasensor berkembang .

Ini adalah Buddhisme Zen, sebuah filosofi yang dipahami banyak orang saat ini. Bahkan dalam situasi yang paling kritis sekalipun, pengajaran memungkinkan Anda merasa terbebaskan dan percaya diri. Praktisi dapat melihat keindahan dalam hal yang paling tidak penting, mungkin karena itulah doktrin ini menemukan lebih banyak pengagum.

Similar articles

 

 

 

 

Trending Now

 

 

 

 

Newest

Copyright © 2018 delachieve.com. Theme powered by WordPress.